Dalam bahasa arab, isim dibagi menjadi 2 yakni isim nakirah dan isim ma'rifat. Isim nakirah adalah isim yang umum, yakni isim yang menunjukkan sesuatu yang belum tentu. Contohnya dalam bahasa indonesia : "buku", "pensil", "pintu", "dokter", dsb. Sedangkan isim ma'rifat adalah isim yang menunjukkan sesuatu yang sudah tentu atau khusus. Contohnya dalam bahasa indonesia : "buku itu", "pensil itu", "si pencuri", "sang raja", dsb. Itu artinya isim ma'rifat menunjukkan sesuatu yang sudah dikenal atau khusus, berarti arti dari "buku itu" adalah buku tertentu bukan sembarang buku melainkan buku yang dibicarakan sebelumnya atau sudah dikenal. Nah, dalam bahasa arab, apabila suatu isim ditambahkan alif lam, maka isim tersebut menjadi ma'rifat. Contohnya baitun (بَيْتٌ) yang artinya "rumah" (ruma secara umum) ditambah alif lam menjadi al-baitu (اَلْبَيْتُ) yang artinya "rumah itu" (merujuk pada sebuah rumah tertentu). Yah, sebelas dua belas sama penggunaan "The" dalam bahasa inggris yakni sama2 merupakan definite article.
Dalam penggunaan alif lam dalam isim, ada aturan yang tidak boleh dilupa yakni tanwinnya dihilangkan. Jadi, dhammatain menjadi dhammah, kasratain jadi kasrah, dan fathatain menjadi fathah. Seperti contoh di atas, baitun (بَيْتٌ) menjadi al-baitu (اَلْبَيْتُ).
Huruf alif di awal juga biasanya tidak dibaca apabila isim tersebut ada di tengah dan akhir kalimat karena alif tersebut sebenarnya adalah hamzah washal yang hanya ditulis tapi dibaca hanya apabila berada di awal kalimat. Contoh:
-الْكِتَابُ جَدِيْدٌ وَ ٱلْقَلَمُ قَدِيْمٌ (al-kitaabu jadiidun wa l-qalamu qadiimun)
Huruf Qamariah dan Syamsiah
Dalam bahasa Arab, ada 28 huruf. Huruf2 tersebut dibagi menjadi 14 huruf Qamariah dan 14 huruf Syamsiah. Dalam pengucapan huruf syamsyiah, ujung lidah berpadu kayak huruf s, t, n, dll. Sedangkan pada pengucapan huruf qamariah, ujung lidah tidak mengalami perubahan kayak huruf b, m, k, dll.
Apabila alif lam dipasang pada isim yang diawali huruf syamsiah, maka lam pada alif lam melebur dengan huruf syamsyiah tersebut sehingga "lam"-nya tidak terbaca dan huruf syamsyiahnya bertasydid. Contohnya tulisan al-syams (الْشَمْسُ) dibaca asy-syams. Sebaliknya, apabila isimnya diawali huruf qamariah, lam-nya tetap dibaca jelas. Contohnya tulisan al-qamar (الْقَمَرُ) tetap dibaca al-qamar.
Huruf-huruf qamariah antara lain:
أ ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه يHuruf-huruf syamsiah antara lain:
ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل نContoh Qamariah:
-اَلْقَمَرُ : BulanContoh Syamsiah:
-اَلْكَلْبُ : Anjing
-اَلْفَمُ : Mulut
-اَلْحِمَارُ : Keledai
-اَلْعَيْنُ : Mata
-اَلذَّهَبُ : Emas
-اَلشَّمْسُ : Matahari
Okey, itulah contoh2nya. Biar gampang diingat, yu bisa ngecobanya pada mulut yu sendiri. Kalo misalnya saat diucapkan rasanya agak janggal itu artinya yu salah pengucapannya. Qamariah berasal dari kata "qamar" yang artinya "bulan". Sedangkan Syamsiah berasal dari kata "Syams" yang artinya "matahari". Bulan sangat jelas apabila dilihat pada malam hari, sedangkan matahari sangat sulit dilihat dan tidak jelas karena menyilaukan. Begitupun alif-lam, dibaca jelas apabila ada huruf qamariah, dan dileburkan apabila ada huruf syamsiah.
Yap, itulah pembahasan tentang alif-lam. Semoga yu bisa paham dan semoga bisa bermanfaat bagi qta semua. Kalo kurang paham, silahkan tanyakan di komeng. Kalo ada yang salah, silahkan protes di komeng. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Bye~
Penjelasannya sangat rinci dan mudah dipahami. Terima kasih
ReplyDeleteSama-sama, kawan. Terima kasih juga sudah berkunjung =D
Delete