Alien dari bawah tanah |
Sebagian isi konten di bawah ini sengaja mimin sensor karena... ya terserah mimin mau disensor kek mau diapain kek ini kan autobiografi mimin. Mimin gak punya niat buat sembunyiin identitas soalnya ente bisa cari sendiri identitas mimin kalo ente pintar dan berbakat.
Daripada lama ngebacot di paragraf 1, 2, dan 3, mending langsung ke paragraf 4 soalnya autobiografinya dimulai dari situ.
Namaku adalah K (nama disamarkan, cari di google). Aku lahir di sebuah kota
pariwisata yang sering dikunjungi turis-turis asing, Kota Manado pada hari Minggu tanggal 25 April 1999. Kata kakakku, ibuku melahirkanku di sebuah rumah
sakit Kristen padahal aku dan keluargaku semuanya beragama Islam. Ini terjadi
karena situasinya sangat mendesak. Aku adalah anak keenam dari tujuh bersaudara.
Ayahku bernama ***** dan Ibuku bernama *****.
Kami adalah keluarga yang cukup besar yang terdiri dari ayah, ibu, dan tujuh
orang anak laki-laki. Suatu hal yang langka bisa mempunyai enam saudara yang
semuanya adalah laki-laki. Ayahku bekerja sebagai wiraswasta. Setiap hari
beliau sering bekerja sebagai tukang obras dan tukang sablon. Sedangkan ibuku
adalah seorang pedagang pakaian. Beliau selalu memesan pakaian dan menjualnya
kembali di pasar. Alhamdulillah, ayah dan ibuku sudah pernah pergi ke tanah
suci dan menjadi seorang haji dan seorang hajjah.
Seperti orang-orang pada umumnya, aku
tidak terlalu ingat apa saja yang terjadi saat aku kecil. Aku sering mendengar
percakapan orang tuaku kalau aku lebih cepat belajar bicara dan berjalan dibandingkan
anak-anak normal biasanya. Meski tidak semuanya, aku merasa masih memiliki
ingatan akan banyak hal yang terjadi saat aku masih kecil misalnya saja aku
dulu suka berontak di depan televisi kalau ada yang aku mau, pernah melihat
hantu di tangga, bahkan aku masih ingat beberapa acara televisi favoritku,
serta kebiasaan lainnya.
Kepribadian
Aku dikenal sebagai pribadi yang
pendiam dan jarang mengeluarkan ekspresi atau bisa dibilang introvert. Bahkan,
dalam keluargaku sendiri aku bersifat pendiam. Meski begitu, hal ini tidak
menghalangiku untuk menjalin hubungan sosial dengan banyak teman. Dari kecil
sampai kuliah ini, sifat pendiamku tidak pernah menghalangiku untuk mendapatkan
banyak teman. Justru sifat inilah yang menjadi daya tarikku. Bahkan kalau sudah
sangat dekat dengan seseorang, aku bisa menjadi pribadi yang lebih sering
bicara meskipun terkadang sering dikatain cerewet. Hal yang sulit bagiku adalah
menjalin hubungan yang lebih akrab dengan keluarga. Meski begitu, dalam
keluarga kami tidak pernah terjadi yang namanya percekcokan bahkan tidak ada
satupun dari kami bersaudara yang terkena pengaruh buruk pergaulan bebas. Sifat
pendiamku ini sedikit demi sedikit menghilang ditelan waktu.
Hobi
Sejak kecil, aku sudah dihadapkan
dengan yang namanya komputer. Pada awalnya aku hanya sering main game.
Tapi lama kelamaan aku sudah mulai belajar untuk menggunakan berbagai macam aplikasi.
Saat duduk di bangku sekolah dasar, aku sudah bisa mengetik dengan sepuluh
jari. Sebagian besar aktivitasku dihabiskan di depan layar komputer. Selain
bermain game, aku juga senang menonton anime-animasi kartun
Jepang-. Terkadang aku menonton film-film barat. Tentu saja, aku tidak hanya
bersenang-senang saja di depan komputer. Aku juga melakukan aktivitas lain yang
bermanfaat seperti mengerjakan tugas, browsing atau menjelajahi
internet, belajar pemrograman, dan lain-lain.
Keluarga
Aku sangat menghormati ayah dan
ibuku yang setiap hari bekerja demi ketujuh anak mereka. Kakakku yang pertama,
kedua, ketiga, dan keempat masing-masing sudah menikah dengan wanita baik-baik.
Sedangkan, kakakku yang kelima sedang merantau. Aku juga sangat mengagumi
adikku yang seorang hafidz. Meskipun tidak tergolong kaya, keluarga kami bisa
dibilang sangat berkecukupan bahkan bisa dikatakan beruntung. Meskipun tidak
terlalu akrab dengan keluarga dan kerabat, aku tetap merasakan yang namanya
kehangatan dan cinta dalam keluarga. Kerabat kami sangat banyak dan banyak
menyebar di daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara.
Riwayat
Pendidikan dan Prestasi
Aku memulai
karir pendidikan pada umur 5 tahun. Saat itu, aku memulai karir pendidikan di
TK Aisyiyah yang berada di kelurahan Komo Luar. Setahun kemudian, aku lulus dan
melanjutkan di SD. Saat SD, aku bersekolah di MI Muhammadiyah Wawonasa. Di SD
aku menimba ilmu selama 6 tahun dan selalu meraih peringkat satu di kelas
kecuali saat kelas tiga. Setelah lulus di MI Muhammadiyah pada tahun 2011, aku
melanjutkan pendidikan di SMP Muhammadiyah 1 Manado yang terletak di Kampung
Arab. Saat inilah pertama kalinya aku memegang telepon genggam. Setelah itu aku
lulus pada tahun 2014 serta mendapat ijazah. Selanjutnya masa-masa indah SMA-ku
dimulai saat aku mendaftar di Madrasarah Aliyah Negeri Model Manado yang
sekarang sudah berganti nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri Model 1 Manado. Saat
SMA, aku memiliki banyak prestasi. Selain meraih peringkat satu umum di
sekolah, aku juga pernah meraih medali perunggu di Kompetisi Sains Madrasah
(KSM) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pada cabang matematika. Aku
mendapatkan banyak hadiah dari kompetisi itu serta tambahan hadiah dari
sekolah. Salah satu hadiahnya adalah sebuah gawai (gadget) yang berupa tablet
serta uang jutaan rupiah. Tambahan hadiah dari sekolah berupa pembebasan biaya
sekolah secara penuh. Dengan uang hadiah tersebut, aku membeli sebuah laptop.
Setelah lulus di MAN Model 1 Manado,
aku pun melanjutkan pendidikan di Universitas Hasanuddin pada tahun 2017
melalui jalur SNMPTN. Aku pun terpaksa pindah tempat tinggal yang awalnya di
Manado harus pindah ke Makassar. Di kampus ini, aku mengambil jurusan
matematika di fakultas MIPA. Sampai sekarang, aku masih menimba ilmu di
fakultas ini. Alhamdulillah, aku mendapatkan lebih banyak teman serta menemukan
banyak hal-hal baru di dunia perkuliahan ini. Bahkan, akhirnya aku bisa
menemukan orang-orang yang bisa aku sebut sebagai saingan belajar.
Cita-Cita
Aku memiliki cita-cita yang
terdengar aneh tapi aku bangga dengan cita-cita ini. Cita-citaku adalah
menguasai dunia. Memang terdengar jahat seperti seorang tokoh antagonis dalam
cerita tapi sebenarnya aku ingin sekali merubah dunia ini menjadi lebih baik. Selain
itu, aku juga ingin menjadi seorang guru dan wirausahawan.
Langkah pertama
yang aku lakukan untuk mewujudkan cita-cita adalah banyak belajar dan
memperbanyak koneksi. Aku juga gemar mengembangkan berbagai keterampilanku
melalui banyak aktivitas seperti menulis artikel di blog, belajar bahasa
pemrograman dan membuat program komputer, serta memperluas wawasan dengan
membuka situs-situs mendidik yang kredibel di internet. Aku juga senang
mempelajari hal-hal baru. Aku sering mengunjungi blog dan forum yang betuliskan
beranaeka ragam pengalaman orang lain. Dari situ aku bisa mendapatkan sudut
pandang baru yang berbeda sehingga lebih mampu lagi untuk memahami hal-hal di
sekitarku.
Sampai sekarang, cita-citaku untuk
menguasai dunia ini belum terwujud atau mungkin tidak akan terwujud. Aku pun
sebenarnya tidak peduli akan keterwujudan mimpiku ini selama aku sudah berusaha
dan mampu untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain. Seandainya bisa terwujud
maka itu akan menjadi tanggung jawab besar bagiku.
Sebenarnya, aku ingin mencoba
berbagai macam profesi. Tapi, pertama-tama aku ingin menjadi seorang guru
terutama guru matematika dan agama. Selain dapat membuahkan pahala yang
mengalir terus-menerus bahkan sampai aku mati, dengan menjadi guru aku juga
dapat turut serta memperbaiki generasi yang tampaknya mulai rusak ini. Aku juga
ingin menjadi seorang guru karena aku sangat menyukai anak-anak. Sangat
menyenangkan bagiku untuk melihat anak-anak bermain-main dengan ceria bahkan
aku tidak pernah merasa terganggu oleh berisiknya anak-anak saat bermain. Jika
mimpi menguasai duniaku terwujud, aku ingin membuat tempat yang menyenangkan
bagi anak-anak di seluruh dunia.
Cita-cita hanyalah sebuah cita-cita.
Kita boleh saja bercita-cita setinggi-tingginya tapi tidak boleh melupakan Yang
Maha Kuasa yang telah menjanjikan surga bagi kita. Aku tidak pernah melupakan
Tuhan baik saat aku melakukan kebaikan maupun keburukan. Tentu saja, meski
tidak memiliki peluang untuk menguasai dunia tapi masih banyak peluang untuk
masuk surga. Cita-citaku setelah meninggalkan dunia ini nanti adalah masuk ke
dalam surga-Nya bersama keluargaku dan teman-temanku.
Jangan lupa juga
Baca komik Locomostrip - No Witnesses
Jauhi miras, miras itu bahaya
Baca komik Alisnaik -YogaVogaAnjing
No comments:
Post a Comment