Di sudut kota ada satu pria sibuk dengan ponselnya. Dunia di sekitarnya berputar tanpa dia pedulikan. Namun, layar di depannya itu malah lebih mendapat perhatian. Mata jelinya mencari sederet nama dibarisan pengagum tulisan berkalanya, pria itu jatuh, tapi sekitarnya masih tak terpengaruh, Tak ada nama seseorang yang ia sebut di doanya tadi malam. Apakah dia lupa melihatnya atau di sudah bosan karna begitu-begitu saja. Begitu banyak opini yang muncul ke permukaan, walau harusnya tak perlu dipikirkan. Siapa sih dia sebenarnya? Seberharga itu kah?,Keluarga juga bukan!! Lantas dia siapa???? Ya, dia ada sosok yang selalu jadi kesayangan, sebelum memutuskan hubungan. Hingga akhirnya hilang diantara kesibukan,pembelajaran,pertemanan atau malah mencari pasangan.
Sampai tersiar kabar kalau dia sudah putus dari pacarnya. HAHAHAHAHA lucu memang. Lalu pertanyaan mucul dari otak dan lisan, ''Siapa pacarnya?, Kenapa bisa putus? Sejak kapan dia pacaran?? lantas apa aku bisa mengajak balikan??!!!" Ternyata waktu juga yang menjawab ia memposting segala sesuatu tentang kenangan mereka berdua. Begitu sedih rasanya dia saat itu, seperti kehilangan sosok orang yang sangat berarti, beda saat bersamaku dulu, tak ada wajah sesedih itu.
Tere liye mengatakan, "Hidup ini kadang tak sesuai keinginan kita" Ternyata yang kau bayangkan sebelumnya tak seindah akhinya
Kau memutar kembali memori tentang dia, dimana kau merencanakan pertemuan, dengan emot senyum di chatnya, dia mengiyakan. Di jemputnya kau dengan motornya, kau menunggunya sembari merias penampilan agar terlihat seperti ratu baginya, di motor kalian berbincang perihal akan kemana kita. Sesampainya tempat tujuan kalian berjalan bersama, seperti pasangan yang menjalin harap sedari lama. Diajaknya kau menonton,makan,bermain dan tidak lupa dibelikan boneka agar kau selalu mengingatnya, di waktu malam sebelum menutup mata.
Benar kata Wiranagara, "Kau bersamanya sedangakan aku bersama kenangannya, bersama hanya akan menambah emosi dan imajinasi"
Kau tidak pernah tau apa yang aku lakukan di rumah, menghabiskan sepinya malam dengan dentuman lagu-lagu sendu, yang diputar berkali-kali hanya untuk membuatmu kembali. Kau tidak pernah tau betapa sering aku membuka galeri melihat foto-foto kita, yang dulu pernah bahagia bersama. Kau tidak pernah tau berapa lamanya aku membaca pesan singkat kita, hanya untuk mengingat kenangan yang selalu kau lupakan.
Kau tidak pernah tau!! kau tidak pernah mengerti!! kau tidak pernah peduli!!,bahkan kau tidak pernah tau keadaanku saat ini!!!! Kau hanya mementingkan dirimu sendiri!!!!
Kau egois!! Kau begitu egois!! Masih adakah wanita sepertimu di dunia ini?!!
Maka aku merasa, "Kau tak nampak seperti ratu, kau lebih mirip anak anjing, yang bebas melakukan kerusakan tanpa peduli derita sekeliling.
Sampai akhirnya aku ikhlas melepasmu, pergi kemanapun kau mau.
Sebab mengikhlaskanlah yang membuat hati ini dewasa, seiring bertambahnya usia
Masa lalu akan berlalu, seiring bertambahnya waktu.
Kenangan akan perlahan terlupakan, seiring bertambahnya kesenangan.
Namun, kau tetap menjadi lambang kesedihan, seiring bertambahnya sayang.
Pamulang, 28 Juni 2017
Selamat menikmati, semoga menguatkan
Raihan Immaduddin dan semua masukan
No comments:
Post a Comment