Mendengar kata "infinity", yang terfikirkan dalam kepala qta adalah bilangan yang guede amat dan saking guedenya gak ada yang lebih besar dari bilangan tersebut. Okelah, aing anggap itu benar. Tapi bagaimana dengan infinity ditambah satu? Bukankah lebih besar? Nah hayoo?
Bilangan itu banyak sekali. Kita bisa berhitung dari 1, 2, 3, 4, 5, dst tanpa henti. Setiap kali kita menghitung bilangan ke-n, pasti ada bilangan ke-(n + 1) yang mengikutinya. Seandainya qta hidup abadi, qta tetap tidak bisa menghitung semua bilangan asli apalagi semua bilangan yang ada. Misalnya saja qta menghitung bilangan asli, saat hitungan qta sampai ke bilangan n, pastinya setelahnya pasti ada bilangan n + 1. Jumlah bilangan asli ada tak terhingga dan tidak ada akhirnya.
Hmm, tapi kan matematika itu hanya buatan manusia, kan? Kalo qta mau, qta bisa saja misalkan ada bilangan yang paling besar lebih besar dari semua bilangan terhingga. Sebenarnya, ini sudah ada dalam matematika yang namanya bilangan transfinit. Bilangan transfinit adalah bilangan "tak terhingga" dalam artian lebih besar dari semua bilangan terhingga. Untuk membayangkan bilangan ini, ada dua cara yakni secara kardinal dan secara ordinal. Pembahasan lebih lanjut sangat2 sulit dimengerti. Jadi, mohon maaf kalo gak mudeng.
Mari kita bahas secara kardinalnya dulu. Dalam hal ini, ada yang dikenal dengan sebutan aleph-null atau aleph-nought (kalo dibahasaindonesiakan sih jadi alef-nol). Alef-nol (ℵ0) adalah bilangan kardinal transfinit pertama. Kenapa aing sebut pertama? Karena memang ada bilangan transfinit kedua dst yang lebih besar. Bilangan transfinit berikutnya adalah aleph-one atau alef-satu. Pembahasan lanjut tentang alef-alef ginian bisa kalian baca di wikipedia yang sok pintar itu, linknya disini. Selanjutnya secara ordinalnya. Secara ordinal, bilangan transfinit disimbolkan dengan simbol ω (omega). Omega (ω) sendiri adalah bilangan transfinit ordinal paling kecil, selanjutnya ada ω + 1, ω + 2, dst sampai ω + ω atau ω2, lanjut terus ω2 + 1, dst. Kalau dilihat-lihat, qta tidak bisa mencapai bilangan yang lebih besar. Kenapa? Karena setiap kali qta memisalkan bilangan terbesar, pasti qta juga bisa memisalkan bilangan yang lebih besar lagi. Jadi, memisalkan saja tidak cukup. Itu artinya tidak ada bilangan yang paling besar alias terakhir. Jadi, pada akhirnya qta harus menyerah dan biarkan begitu saja. Kalau memang gak mau menyerah, bisa saja qta memisalkan suatu bilangan yang paling besar dan setelah itu qta tidak bisa memisalkan lagi. Anggap saja bilangan itu sebagai penutup dari semua bilangan dan tidak ada seorangpun yang bisa melewatinya. Namun, pada akhirnya qta selalu menatap melampaui bilangan yang qta misalkan tersebut dan pada akhirnya lagi qta memisalkan lagi.
Yap, itulah postingan tentang bilangan terakhir atau angka terakhir. Kesimpulannya, bilangan itu ada banyak dan tiada akhir. Sekeras apapun qta memisalkan, qta masih bisa memisalkan lagi sehingga pada akhirnya qta tidak bisa menemukan angka atau bilangan paling akhir. Okey, sampai disitu saja potingan dari aing. Sebenarnya mau ngebahas tentang aleph sama omega tapi itu laen kali saja. Postingan ini hanya fokus untuk keberadaan bilangan terbesar atau terakhir. Sampe jumpa di postingan selanjutnya. Bye~
Jangan lupa juga
Baca kisah inspiratif seorang Gabrielle Oliviera
Baca kumpulan buku bagus di bawah 200 halaman
Ketahui trik menguadratkan bilangan
No comments:
Post a Comment