Chapter 17 (IQ 666)
Di Black Pegasus...
Inteo : "Kami kembali."
Aporna : "Selamat datang, Tuan Inteo, selamat datang, Roby. Wah-wah, sepertinya misi kita semua sudah selesai, ya."
Robson : "Sekarang, apa yang akan kita lakukan pada mereka berdua?"
Inteo : "Mari kita ambil beberapa informasi dari mereka. Mungkin, mereka punya hubungan dengan berbagai jaringan penjahat di dunia ini. Mungkin mereka juga tahu tentang MAVIA, target kita selanjutnya."
Aporna : "Ku dengar markas MAVIA di Mana Selatan hancur total karena ledakan. Dua petinggi mereka tertangkap. Namun, ketua mereka, Marina dilaporkan menghilang."
Robson : "Mungkin dia mati karena ledakan itu."
Aporna : "Entahlah, saat ini, kedua petinggi MAVIA tersebut telah dipenjarakan di Saddy Prison, benarkan, Kyle?"
Kyle (sedang duduk santai) : "Iya, itu yang dikatakan oleh Adruga. Sepertinya kita tidak perlu melakukan penyapuan di Mana Selatan."
Inteo : "Hmm, ada yang aneh dengan kerajaan ini. Seolah-olah ada seseorang yang mengontrol kerajaan ini semaunya dan kita juga berada di bawah kontrolnya."
Robson : "Kenapa kau bisa menyimpulkan seperti itu, anak kecil?"
Inteo : "Aku sudah bilang panggil aku Tuan Inteo, Roby!!"
Sementara itu di ruang penjara Black Pegasus. Drip pun terbangun dari pingsannya.
Drip : "Heeh? Dimana ini? Aing di penjara?"
Seorang pria : "Akhirnya kau sadar juga ya?"
Drip : "Siapa yu? Yu juga dipenjara disini?"
Pria tadi : "Aku adalah seorang penjahat. Aku tau kau, kau adalah Drip si air, kan? Salah satu penjahat yang suka membuat onar, ya kan?"
Drip : "Drihihi, sepertinya aing sudah sangat terkenal. Lagipula siapa nama yu?"
New : "Namaku adalah New, aku juga adalah penjahat sepertimu. Akan tetapi, jangan samakan aku dengan penjahat seperti kalian. Aku tidak berbuat jahat hanya untuk memuaskan nafsuku dan menambah kekayaan. Aku adalah pencuri yang mencuri dari orang-orang kaya untuk orang miskin serta melindungi kaum lemah. Aku berbuat jahat atas nama keadilan."
Tiba-tiba Aporna masuk ke ruang penjara.
Aporna : "Hehe, jadi seperti itu ya? Kau berbuat jahat demi kaum lemah, menarik sekali."
New : "Hmm, kau lagi? Kau sudah membebaskan dia, kan?"
Aporna : "Tenang saja, kami tidak peduli dengan penjahat kecil-kecilan. Kami hanya ingin menangkap bos dari semua penjahat. Itu sama saja dengan memenggal leher seseorang sehingga seluruh tubuhnya menjadi tidak berdaya, bukan?"
New : "Kalau kalian menyakiti mereka lagi, ku pastikan kalian akan mati."
Aporna : "Katakan itu kalau kalian sudah keluar. Itu pun kalau kalian masih bisa hidup."
Drip : "Hey, wanita!! Tunjukkan bos kalian, akan kuhajar!"
Aporna : "Mohon maaf, kami tidak punya bos. Sebenarnya ada semacam bos, tapi dia tidak di sini. Bos kami adalah keadilan dan akan kami tegakkan."
New : "Hmm, jadi kalian adalah sekelompok orang yang bermain pahlawan-pahlawanan, ya?"
Aporna : "Dengan harga buronan kalian yang begitu tinggi, mungkin kami bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk 2 tahun ke depan."
New : "Kalau kalian memang ingin menegakkan keadilan, kenapa kalian lebih senang menangkap penjahat kecil di negara damai seperti kami? Heh? Apakah kalian pernah pergi ke daerah Microsia?"
Aporna : "Hehe, jangan pernah meremehkan kami, kami sebagian besar berasal dari Microsia. Jangan kau pikir kami tidak punya pengalaman di lingkungan yang buruk."
New : "Kalau begitu, apakah kalian pernah mencoba menangkap 10 penjahat besar? Hahaha, pengecut."
Aporna : "Kami memang ingin menangkap mereka. Hanya saja, dengan kekuatan kami yang sekarang ini sepertinya tidak mungkin. Kami ingin menegakkan keadilan bukan mati."
New : "Hmm, jadi begitu ya?"
Drip : "Hei, yu, wanita. Tubuh aing bisa berubah menjadi air lo. Aing bisa keluar dari sini dengan mudah."
Aporna : "Oh yah? Coba saja kalo bisa."
New : "Berubah menjadi air? Mungkinkah pemakan permen zuper? Ah, tidak mungkin, bahkan pemakan permen zuper pun tidak bisa mengubah bentuk tubuhnya."
Drip : "Lihat ya. Drihiihi."
Drip mencoba menjadi air. Ternyata Drip tidak bisa berubah menjadi air.
Drip : "Haah? Apaa?? Kekuatan aing menghilang??"
Aporna : "Hehe, jelaslah kekuatanmu menghilang, karena kau sudah diborgol dengan borgol berbahan khusus penetral energi Ichor. Tubuhmu tidak bisa menggunakan Ichor lagi, sehingga kau tidak bisa menggunakan kekuatanmu lagi, hehe."
Drip : (dalam hati) "Sial, aing tidak bisa keluar dari sini."
Aporna : "Bagaimanapun kalian tidak bisa keluar dari sini dengan mudah. Ruangan ini terkunci rapat-rapat dalam trojan kami. Untuk keluar pun kalian harus menghadapi 4 orang."
New : "Cih, sial, jadi kita tidak punya pilihan lain selain menunggu kematian??"
Aporna : "Tepat sekali, kecuali..."
Drip : "Heh, kecuali... ??
New : "Kecuali apa??
Aporna : "Kecuali aku membiarkan kalian kabur. Apakah kalian ingin kabur? Aku punya rencana pelarian dan jangan sampai ketahuan oleh mereka, hehe."
Drip dan New : "Apaaa...??"
Bersambung...
Chapter 19 (Penyihir Salju)
Saturday, October 5, 2019
Caramelt - Chapter 18 (Rencana Pelarian)
Tags
# Caramelt
# Kisah
Kisah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment