Setelah membaca intro di atas, mungkin kalian udah pada jijik sama pramuka. Ya, itu hal yang wajar, gak main lumpur bukan pramuka namanya. Gak jarang mandi bukan pramuka namanya.
Pramuka emang ekskul yang sangat bermanfaat dan dapat memperkuat iman. Dalam pramuka kita diajarkan untuk selalu taat pada Tuhan Yang Maha Esa seperti yang tertera pada Dasa Darma Pramuka yang pertama, "Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa". So, anak pramuka itu pasti bisa jadi istri/suami idaman karena dijamin sholeh/sholehah selama gak kafir.
Dasa Darma Pramuka kedua, "Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia". Bisa kita lihat para member pramuka memang benar2 cinta alam, mulai dari mandi lumpur, mandi di empang, dan aktivitas pecinta alam lainnya. Selain itu, para seniornya sering memberikan kasih sayang dengan berbagai macam binaan agar para member pramuka kuat mental misalnya saja push up, jalan jongkok, nge-cosplay jadi setan pas jerit malam, kasih makan di lantai, dll, sungguh besar kasih sayang senior pada babu-babinya.
Wah, sungguh ironis sekali yah. Padahal ekskul ini bisa mengajarkan banyak hal yang bermanfaat misalnya saja cara mengikat tali simpul, sandi kode morse, semafor, atau sandi lainnya, membantu masyarakat dalam berbagai hal, cara bertahan hidup. Harusnya hal-hal seperti itu diajarkan dalam pramuka.
Pramuka itu harusnya bertujuan untuk memanusiakan manusia, bukan membabibabukan manusia. Oleh karena itu, pramuka harus diperbaharui lagi. Sayangnya hal ini sulit dilakukan mengingat banyak sekali oknum-oknum tak bertanggung jawab yang suka membuat aturan seenak udel dalam aktivitas perpramukaan di sekolah. Mulai dari di kasih makan di tanah, bahkan bisa saja ada aktivitas pelecehan atau penganiayaan. Ya, semoga saja hal ini jarang terjadi. Alih-alih membuat para member pramuka menjadi manusia yang bermanfaat, yang terjadi malah suatu siklus balas dendam senior ke juniornya. Sungguh berfaedah sekali yah ekskulnya.
Sebenarnya masih ada sih hal positif yang bisa diperoleh dari aktivitas pramuka yang berlangsung selama ini. Selain tubuh dan mental menjadi agak kuat, kerjasama dan solidaritas pun menjadi lebih kuat. Bahkan, aktivitas pramuka saat masih di sekolah bisa menjadi salah satu memori dalam otak yang gak bisa di-cancel atau dilupakan. Terkadang, ada anak yang jarang keluar rumah bisa jalan-jalan di alam bebas berkat pramuka (meskipun disiksa sama para senior kikikik).
Seringkali terjadi aktivitas "perpeloncoan" dalam pramuka sampai-sampai para korban pengen banget para senior untuk diazab oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aktivitas yang tidak bermanfaat seperti ini bisa saja memang yah dapat memperkuat mental. Namun, perlu diingat bahwa kadang aktivitas seperti ini bisa beresiko besar bahkan dapat menyebabkan kematian. Ada yang bunuh diri gara2 depresi akibat pramuka, mungkin ada yang tewas gara2 disuruh melakukan aktivitas yang sangat berat padahal dia sedang sakit atau habis operasi gak bilang-bilang, ada yang mungkin kecelakaan saat berada di alam bebas, dan hal-hal lainnya. Wah, sungguh ekskul yang sangat berfaedah dan menantang yah.
Tentu saja, aing gak hanya bakal mengeluh disini. Aing juga akan memberikan sedikit solusi .
Solusi aing sebagai berikut, eng ing eng:
1. Selalu tetap teguh menaati Dasa Darma Pramuka. Gak bisa dipungkiri lagi, Dasa Darma Pramuka harus diikuti oleh para member-member pramuka agar bisa menjadi manusia seutuhnya. Aing gak bisa membantah isi dari Dasa Darma Pramuka. Kalo para senior maupun junior pada sadar tentang Dasa Darma Pramuka, pasti deh pramuka bakal jadi kece dan keren, gak hanya cuma wacana belaka.
2. Belajar dari pramuka luar negeri. Yap, bukan hanya di Indonesia aja yang ada pramukanya, di luar negeri juga ada. Bahasa inggris Pramuka adalah "scout". Alangkah baiknya kita banyak belajar dari pramuka luar negeri. Bahkan lebih baik lagi, sering-sering adakan pertemuan sama pramuka luar negeri.
3. Perbanyak aktivitas untuk membantu masyarakat. Belajar baris berbaris itu memang good. Belajar melatih mental itu juga good. Berpetualang dan bertahan hidup di alam liar juga good. Ya, semua itu memang good dan perlu diacungin jempol. Hanya saja, kita juga harus mengingat masa depan anak bangsa. Gak semua orang pas gede jadi tentara, polisi, atau tarzan. Jadi, alangkah baiknya memang perbanyak pula berbagai aktivitas positif untuk menolong masyarakat .
4. Alangkah baiknya pramuka lebih mengembangkan berbagai macam skill dibandingkan dengan hanya sekedar main push up, jalan jongkok, coret-coret muka, dan lain-lain. Harusnya pramuka lebih fokus ke cara bertahan hidup misal membuat tenda, cara menggunakan tali, berburu, mencari makan, memasak, membuat api, dan lain-lain banyakin ilmunya. Kenapa aing tekankan ini meskipun memang skill-skill seperti itu "idealnya" diajarkan dalam pramuka? Ini karena banyak sekali yang aing pantau orang-orang yang ikut pramuka gak tau cara bikin tenda, cara ikat tali, dan lain-lain. Dah lah gitu aja. Itu dari hasil pemantauan aing aja sih. Mungkin kalo aing salah silakan kasih tau di komeng.
5. Kurangi aktivitas gak berfaedah seperti makan di atas rumput, serta aktivitas perpeloncoan-perpoloncoan lainnya yang membuat manusia menjadi gak manusia lagi. Sumpah deh, di militer aja gak sampe segitunya wahai kaum kokonat. Kalo main lumpur sih gak masalah, buat fun, gak masalah. Makan bersama demi kebersamaan? Yes. Makan bersama di sungai nasi kecil tanpa alas? No. Melakukan olahraga dengan push up dan lain-lain biar sehat atau melatih disiplin? Yes. Melakukan gerakan-gerakan sulit hingga capek sekali-sekali sebagai pelatih mental? Maybe tapi butuh konsen mungkin. Nyuruh ngunyah ludah atau minuman habis diludahin? No. Intinya harus etis. Ga masalah ngelatih mental, ngelatih fisik atau apalah selama manusia diperlakukan sebagai manusia.
6. Pelaksanaan kegiatan pramuka harus lebih diawasi lagi. Tampak bahwa lingkaran dendam senior ke junior masih terus berlangsung. Ini dapat membuka jalan bagi para senior memperlakukan junior-junior secara semenca-mena, misal menyiksa junior hingga menghasilkan korban jiwa. Ya, minimal perpeloncoan gitu lah. Untuk mengatasi hal ini, para pembina harus lebih lagi dalam mengawasi aktivitas perpramukaan, bahkan aktivitas yang disembunyikan oleh para senior juga harus dicari tahu karena bisa saja tradisi perendahan martabat manusia masih berlangsung dilakukan secara sembunyi-sembunyi tanpa pengawasan.
Nah, begitu saja postingan dari aing. Ini hanya postingan opini saja dan mungkin postingan ini faedah sama sekali, hanya ide saja. Kalo ada kesalahan atau ada ide yang terasa lebih bagus lagi, mungkin bisa sampaikan di kolom komengtar. Sampe jumpa di postingan selanjutnya. Bye~
Itu melatih mental min
ReplyDeleteMelatih mental gak melatih mental tetap mati
Delete