Di kala gabut di kelas dan situasinya lagi lowong gak ada guru, kamu dan temanmu memutuskan untuk keluar kelas buat nyari angin sambil melihat awan di langit senja. Sungguh keadaan yang penuh gabut sekali banget. Diliputi kegabutan tiada tara, kalian pun mulai oret-oretin kertas pake pensil. Tak lama kemudian, kalian mulai bermain tic tac toe. Karena kalian udah pada jago main permainan ginian, kalian selalu saja seri. Duh, kapan selesainya kalo seri terus, pikir kalian. Oleh karena itu, kalian berencana membuat masterpiece permainan baru. Setelah mempelajari bab dimensi tiga saat jam mata pelajaran matematika, kalian pun terinspirasi membuat permainan baru. Suatu mahakarya evolusi dari permainan sebelumnya. Permainan itu tidak lain adalah tic tac toe versi tiga dimensi.
Namun, kenyataannya, cerita di atas hanya fiktif belaka. Tentu saja, bukan kalian yang pertama kali menemukan permainan ini. Aing saja ragu kalau kalian emang pada sekolah atau tidak. Yah, kalo cuma menemukan ide permainan tic tac toe 3D yah orang dulu mah juga bisa, idenya kan cuma sederhana kan ya.
Mari kita ingat kembali aturan bermain tic tac toe yang 2 dimensi. Tersedia 9 buah kotak yang disusun 3×3. Tiap kotak bisa diisi dengan tanda X atau O oleh masing-masing pemain secara bergantian. Barangsiapa yang bisa menyusun tanda miliknya (apakah X atau O) dalam satu baris, kolom, atau diagonal, maka dialah pemenangnya. Yap, permainan yang sangat simpel. Namun, permainan ini mempunyai kekurangan. Kekurangannya adalah kalau kedua pemain bermain dengan strategi terbaik maka permainan akan selalu berakhir seri. Satu-satunya cara untuk menang adalah bermain dengan pemain yang gak tau strategi. Yap, kebodohan lawan satu-satunya yang dapat memberikan peluang menang bagi kalian yang udah pada hafal strategi terbaik dalam permainan tic tac toe.
Permainan tic tac toe sudah sering dikembangkan oleh berbagai orang di seluruh dunia. Ada yang mengembangkannya dari yang hanya menggunakan kotak berjumlah 3×3 menjadi 4×4 atau yang lebih besaran. Ada yang menambahkan rintangan yang tidak bisa diisi seperti pada game XOXO di Hago. Ada yang bisa dimainkan oleh 3 pemain atau lebih. Bahkan ada yang membuat tic tac toe versi 3D atau 3 dimensi. Jadi, pada tic tac toe versi 3D bukan hanya baris dan kolom saja yang bisa diisi O dan X bahkan tingkat/lantai juga bisa diisi. Nah, inilah yang bakal kita bicarakan di postingan ini.
Lalu, bagaimana aturan permainan tic tac toe pada versi 3 dimensinya? Sebenarnya, sederhana saja, mirip dengn tic tac toe 2 dimensi. Agar bisa menang, sama saja aturannya dengan tic tac toe 2 dimensi yakni dengan menyusun tanda O atau X dalam satu satu baris, kolom, ataupun diagonal. Karena kita bicara 3 dimensi, maka ukuran "arena"nya juga harus 3 dimensi yakni 3×3×3. Sebenarnya ada versi 4×4×4 atau yang lainnya. Untuk memainkan permainan ini, bisa menggunakan kertas yang disusun berlantai. Atau bisa juga dengan cara menggambarkannya pada bidang datar yakni dengan menggambar arena tic tac toe 2 dimensi sebanyak 3 kali, kemudian diberikan tanda atau label "lantai 1", "lantai 2", dan "lantai 3". Contohnya, kita bisa menggambarnya seperti yang ada di bawah ini.
Contoh skenario-skenario kemenangan adalah sebagai berikut.
X menang karena berhasil menyusun tandanya pada satu baris di lantai 1. |
O menang karena berhasil menyusun tandanya secara diagonal bertangga dari lantai 1 ke lantai 3. |
Nah, udah paham kan bagaimana permainannya? Intinya sih sama aja dengan tic tac toe 2 dimensi.
Oh yah, selain bisa dimainkan secara oflen, kalian juga bisa mencoba memainkan permainan ini secara onlen disini. Untuk bermain di situs tersebut, kalian butuh flash player.
Baiklah, cukup sekian postingan dari aing. Apakah kalian tertarik bermain tic tac toe 3 dimensi ini kalau ada waktu luang? Monggo dicoba ya. Sampai jumpa di postingan selanjutnya. Bye~
No comments:
Post a Comment